30 Maret 2009

KANG ADIB, ORANG MELAYU YANG NYUNDA

Sudah tiga bulan ini kalau saya sedang keliling kota Bandung selalu saja menjumpai poster kang Adib di tepian dan di sudut-sudut jalan kota. Kang Adib, begitu dia dipanggil oleh para pendukungnya. Pria paruh baya yang bernama asli Wan Ahmad Adib Zain itu adalah seorang putra Melayu asli Anambas, Kepulauan Riau yang kini memilih mengabdi di bumi Pasundan.

Adib Zain yang lahir 48 tahun lalu itu adalah putra dari Wan Muhammad Zain Abdullah. Setelah lulus SMA di Pekanbaru Adib melanjutkan studinya di jurusan Teknik Sipil IKIP Bandung (Sekarang UPI). Usai menamatkan studinya Adib memilih tetap tinggal di Bandung dan menikahi seorang mojang Bandung bernama Nenden W Rosyidah.

Setelah hampir 30 tahun menetap di Bandung, Adib yang memang sejak sekolah telah aktif berorganisasi mulai terjun ke politik praktis. Di tahun 1998 bersama tokoh reformasi Amien Rais, Adib ikut membidani kelahiran Partai Amanat Nasional (PAN). Pada Pemilu 2004 Adib menjadi calon anggota legislatif dari PAN dan terpilih sebagai anggota DPRD Jawa Barat priode 2004-2009.

Setelah 5 tahun mengabdi di tanah Pasundan, Adib yang juga ketua DPW PAN Jawa Barat itu kini membidik Senayan. Ia menjadi caleg PAN untuk DPR RI dari Dapil kota Bandung dan Kota Cimahi. Dimasa kampanye sekarang ini selain sibuk menemui calon pemilih dari kampung ke kampung Adib juga aktif mengembara di dunia maya lewat situs pribadinya www.ahmadadibzain.com

Meski telah lama menetap di tanah Sunda, dan tentu ia punya tanggung jawab untuk memperjuangkan nasib rakyat disana. Namun Adib tak lupa dengan kampung halamannya. Di tengah kesibukannya sebagai pejabat publik Adib masih sering hadir dalam berbagai perhelatan yang diadakan warga Kepulauan Riau di Bandung seperti acara halal bihalal, seremoni pembagian beasiswa untuk mahasiswa asal Kepri, sosialisasi APBD Kepri dan lain sebagainya.

Adib di sela-sela aktivitasnya yang padat masih juga sempat berbincang-bincang dengan kalangan mahasiswa Anambas, tahun lalu bertempat di kediamannya di Ciateul, Bandung, Adib bersama-sama mahasiswa Anambas yang sedang studi di sana berdiskusi serius membicarakan proses perjuangan pembentukan Kabupaten Kepulauan Anambas. Meski sudah larut malam Adib tetap bersemangat berdialog dengan para mahasiswa.

Kehadiran Adib dalam kancah perpolitikan di tanah Pasundan, seolah ingin membantah sterotip bahwa orang Melayu bukan pekerja keras, apatis dan cuma jago kandang. Pada saat yang bersamaan juga membuktikan betapa orang-orang Sunda bersikap sangat inklusif meski tetap teguh menjunjung adat.

3 komentar:

  1. eits.. kampanye ya bro.....
    hehehehe....

    BalasHapus
  2. Sama sekali bukan kampanye, cuma berbagi cerita tentang fenomena di sekitar.

    BalasHapus
  3. sungaikuantan teu ngarti kampanye!
    Kampanye kepada siapa? Sudah jelas kok beliau untuk dapil Bandung dan Cimahi.

    BalasHapus