Setahun pasca pembentukan kabupaten Kepulauan Anambas, sektor swasta disini mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan. Jika pemerintah setempat kerap kalang kabut karena dana APBD yang terlambat cair, maka tak demikian dengan pelaku usaha disini. Para pengusaha lokal tampak sigap membangunkan denyut nadi perekonomian meski penuh dengan berbagai keterbatasan.
Sektor yang mulai nampak ramai dilirik pengusaha lokal diantaranya adalah hotel dan penginapan. Saat ini di Tarempa, ibukota kabupaten Kepulauan Anambas sudah tersedia bermacam hotel dengan fasilitas yang beragam mulai dari kelas penginapan biasa yang tarifnya 100-120 ribu Rupiah permalam, sampai yang kelas delux yang seharinya bisa mencapai 450 ribu Rupiah. Selain hotel sejumlah usaha kos-kosan dan rumah sewa juga mulai menjamur.
Kondisi kota Tarempa saat ini tampak semakin padat, seiring banyaknya bangunan beton bertingkat yang baru, mulai dari Ruko sampai rumah tinggal. Memang sejak lama Tarempa memiliki keterbatasan rumah tinggal dan tempat usaha, sehingga mengakibatkan harga-harga sewa rumah maupun toko meningkat tajam. Namun rencananya dalam waktu dekat di kawasan Batu Tambun akan dibangun Perumahan Legenda Siantan yang untuk tahap awal mencapai 120 unit rumah dengan berbagai tipe.
Selain rumah, berbagai industri kecil dan menengah juga mulai bergeliat. Industri pembuatan bata merah dan batako misalnya mulai kebanjiran pesanan, bahkan karena tingginya permintaan akan bata merah dan batako sedang produksi mereka belum dapat memenuhi semua permintaan warga, akibatnya sejumlah bata terpaksa didatangkan dari luar Anambas.
Selain itu jumlah kendaraan bermotor di Anambas juga menunjukkan penambahan yang berarti hingga lalu lintas di kota Tarempa tampak padat dan mulai semrawut.
Tak hanya investasi lokal, pengusaha dari luar Tarempa juga mulai tertarik dengan kabupaten ini, beberapa waktu lalu mantan ketua DPR-RI, Agung Laksono sempat mengunjungi Anambas sembari ditemani sejumlah investor dari Malaysia. Mareka, para investor itu tertarik dengan kondisi pulau-pulau dan laut Anambas yang mempunyai pemandangan sangat indah.
Namun sayangnya seperti juga lazim terjadi di banyak daerah di Indonesia, persoalan listrik masih menjadi kendala. Banyaknya warga yang mengeluhkannya, karena bukan saja menghambat aktivitas pembangunan fisik yang mulai tumbuh tetapi juga kerap menimbulkan kerugian pada macam aktivitas ekonomi yang sudah ada.
Sektor yang mulai nampak ramai dilirik pengusaha lokal diantaranya adalah hotel dan penginapan. Saat ini di Tarempa, ibukota kabupaten Kepulauan Anambas sudah tersedia bermacam hotel dengan fasilitas yang beragam mulai dari kelas penginapan biasa yang tarifnya 100-120 ribu Rupiah permalam, sampai yang kelas delux yang seharinya bisa mencapai 450 ribu Rupiah. Selain hotel sejumlah usaha kos-kosan dan rumah sewa juga mulai menjamur.
Kondisi kota Tarempa saat ini tampak semakin padat, seiring banyaknya bangunan beton bertingkat yang baru, mulai dari Ruko sampai rumah tinggal. Memang sejak lama Tarempa memiliki keterbatasan rumah tinggal dan tempat usaha, sehingga mengakibatkan harga-harga sewa rumah maupun toko meningkat tajam. Namun rencananya dalam waktu dekat di kawasan Batu Tambun akan dibangun Perumahan Legenda Siantan yang untuk tahap awal mencapai 120 unit rumah dengan berbagai tipe.
Selain rumah, berbagai industri kecil dan menengah juga mulai bergeliat. Industri pembuatan bata merah dan batako misalnya mulai kebanjiran pesanan, bahkan karena tingginya permintaan akan bata merah dan batako sedang produksi mereka belum dapat memenuhi semua permintaan warga, akibatnya sejumlah bata terpaksa didatangkan dari luar Anambas.
Selain itu jumlah kendaraan bermotor di Anambas juga menunjukkan penambahan yang berarti hingga lalu lintas di kota Tarempa tampak padat dan mulai semrawut.
Tak hanya investasi lokal, pengusaha dari luar Tarempa juga mulai tertarik dengan kabupaten ini, beberapa waktu lalu mantan ketua DPR-RI, Agung Laksono sempat mengunjungi Anambas sembari ditemani sejumlah investor dari Malaysia. Mareka, para investor itu tertarik dengan kondisi pulau-pulau dan laut Anambas yang mempunyai pemandangan sangat indah.
Namun sayangnya seperti juga lazim terjadi di banyak daerah di Indonesia, persoalan listrik masih menjadi kendala. Banyaknya warga yang mengeluhkannya, karena bukan saja menghambat aktivitas pembangunan fisik yang mulai tumbuh tetapi juga kerap menimbulkan kerugian pada macam aktivitas ekonomi yang sudah ada.
semoga dengan otonomi daerah ini sistim pelayanan bagi daerah semakin mantap...khususnya anambas...
BalasHapusSetelah baca blog ini, saya langsung googling cari nama Anambas. Apa yang menjadikan Anambas unik dan tidak diperoleh di daerah-daerah lain?
BalasHapuswah... asik nih... klu ada kesempatan saya akan traveling ke sana... salam kenal bg.....
BalasHapusoya.. klu listrik... yah.. dimana-mana jg kayak gitu...
bg, saya izin pasang link abg yah....
jgn lupa linkback, thanks...
Rizal, demikian jg yang kami harapkan bro..
BalasHapusVicky Laurentina,yang menarik ttg Anambas..mmm banyak dech, diantaranya Anambas merupakan daerah perbatasan dg M'Sia, Vietnam n Kamboja, kaya migas, dan punya 100 lebih pulau-pulau tak perpenghuni dengan pemandangan yang eksotik.
Riau Travel, sila kemari dan nikmati keindahan panorama laut di Anambas. Trimakasih, link nya jg sudah saya pasang balik.
Semoga Anambas jaya selalu...
BalasHapusanambas jaya selalu
BalasHapusTanah air ku yang tercinta di Desa air asuk kecamatan siantan tengah kabupaten kepulauan anambas sekarang sudah mulai mengalami perubahan, Anambas jadi kabupaten penuh dg perjuangan semua masyarakat anambas, walaupun segelitir orang dari kabupaten induk mau menghalanginya & tidak menginginkn anambas terbentuk tetapi masyarakat anambas pantang menyerah dizaman penjajahan dahulu anambas tegar menghadapi bom bahkan keajaibannya pengeboman dimesjid tarempa anambas tidak meledak apalagi dizaman sekarang putra2 anambas sudah bnyak yg sukses n pintar2, perjuangan itu adalah murni aspirasi masyarakat anambas...
BalasHapusanambas jaya masyarakatnya sejahtera..
hadapilah kenyataan perbedaan, berjuanglah dengan mimpimu, tetapknlah langkahmu, jangan pernah menyerah anambasku..
makanan khas anambas lakse n kerupok atom enak banget dech..
selogan anambas: "wak lanca man lanca"
prinsip masyarakat anambas yg perantauan: "dimane pon bumi kite pijak disitulh langit kite junjung"
by: firdausfisip@yahoo.co.id
salam saya ingin mencari saudara mara saya yang pernah membuka pulau batu tambun namanya dari petta pechui dari sulawesi dan anaknya arung lembang katanya makam mereka ada di pulau batu tambun terima kasih
BalasHapus