24 Januari 2009

Lagak Budak Anambas:

"MENJUAL" MELAYU DITANAH RANTAU
Berada jauh di tanah rantau tak membuat Oka dan rekan-rekannya lupa akan kampung halaman dan budaya leluhurnya. Justru selama berada di Bandung Oka merasa bertanggungjawab untuk ikut memperkenalkan adat dan budaya Melayu di kota priangan itu. Bagi Oka dan teman-temannya sesama mahasiswa melestarikan budaya Melayu adalah bagian dari tanggung jawab mereka sebagai generasi muda, karena kalau bukan kita lalu siapa lagi tandasnya.

Salah satu cara mereka ikut melestarikan budaya Melayu adalah dengan menampilkan seni tari Melayu dalam perhelatan-perhelatan yang kerap diselenggarakan komunitas masyarakat Kepulauan Riau di kota Bandung seperti acara halal bihalal yang biasanya selalu dihadiri oleh Gubernur Kepri dan para bupati/ walikota se provinsi Kepri. Selain itu mereka mengaku juga ikut dalam acara promo wisata Melayu mewakili komunitas masyarakat Kepri misalnya seperti pada acara Travel Explore 2008 yang diadakan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung/ NHI. “Terkadang kami juga di undang untuk mengisi acara yang diselenggarakan oleh pihak diluar komunitas Kepri, atau diminta untuk mengajar tarian Melayu pada mahasiswa-mahasiswa di Bandung yang kebetulan sedang mencari tahu tentang adat dan kesenian Melayu”, terang Eka yang kerap bertindak sebagai pelatih dan ketua tim. Memperkenalkan seni budaya Melayu ditengah-tengah masyarakat Sunda adalah kebanggaan bagi kami selain bisa unjuk gigi kami juga punya kesempatan untuk memahami budaya Sunda yang tak lain adalah kampung halaman kedua kami, tambah Eka yang kuliah di STBA Bandung itu.


Gambar berikut adalah foto para mahasiswa Anambas dan Natuna di Bandung usai mempersembahkan tarian persembahan dan tarian Mak Inang Melenggang dalam acara Silaturrahmi mahasiswa Bengkalis di Hotel Bumi Kitri Bandung, Oktober 2008 silam. Dari kiri kekanan adalah Novan, Sari, Eka, Dedek, Oka. Sedang duduk dibagian depan adalah Ari dan Andree.


Sedang gambar disebelah diambil usai para mahasiswa Anambas yang bergabung bersama mahasiswa dari Karimun, dan Lingga membawakan tarian Rentak Rebana pada acara Pagelaran Seni Budaya Kepri yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Provinsi Kepulauan Riau Bandung (IKPKR) bertempat di gedung Graha Sanusi Universitas Padjadjaran Bandung. Dibarisan belakang dari kiri kekanan adalah Utari, Eka, Uul, Tari, Tika. Dibagian depan dari kiri kekanan adalah Ari, Dolli, Eman.

4 komentar:

  1. betol-betol...
    kak ros pon cakap camtu pule...
    heheheh

    BalasHapus
  2. weekkkkkkkkkkkk.............

    BalasHapus
  3. Mantap bg,,klo perlu ditingkatkan agek kreatifitas anak2 kite.bonyok bakat2 yang terpendam,hehe.

    BalasHapus
  4. bagus - bagus,,,
    pertahan kah terus tok..........

    BalasHapus