25 Desember 2011

KM. BUKIT RAYA, TRANSPORTASI ANDALAN MASYARAKAT ANAMBAS

Walau sudah lebih dari satu dekade KM. Bukit Raya melayari perairan Anambas, dengan kondisi kebersihan dan services kapal yang semakin menyusut, namun Kapal Motor milik PT. Pelni itu masih tetap menjadi transportasi primadona masyarakat di daerah perbatasan khususnya di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Kapal Bukit Raya yang berkapasitas 900 tempat tidur namun dapat menampung hingga 1.500 penumpang itu dengan setia terus melayani masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas yang akan berlayar ke Tanjung Pinang maupun ke Natuna. Dengan rute satu kali dua minggu, Bukit Raya siap mengarungi hamparan Laut Cina Selatan hingga ke pulau Bintan, Bangka Belitung, sampai ke Jakarta, dan Kalimantan Barat.

Bukit Raya menjadi pilihan primadona pada musim lebaran maupun liburan sekolah. Di musim-musim utara yang berombak kencang dan terjadi dari bulan Oktober hingga Februari, Bukit Raya merupakan satu-satunya transportasi laut pilihan. Sebab pada musim tersebut ferry cepat yang juga melayani masyarakat Anambas tidak dapat melayari kawasan ini. Belum lagi pesawat penumpang jenis fokker 50 yang singgah di Anambas empat kali seminggu sering tidak dapat terbang karena faktor cuaca.

Bukit Raya tetap menjadi pilihan warga Anambas selain karena dirasa lebih aman, juga karena harga tiketnya yang terjangkau, harga tiket dari Pelabuhan Tarempa ke Pelabuhan Kijang-Bintan misalnya hanya Rp.150.000,- bandingkan dengan harga tiket ferry cepat yang mencapai dua kali lipatnya dan harga tiket pesawat yang mencapai Rp.1.050.000, Bagi masyarakat ekonomi lemah tentu saja berlayar dengan KM. Bukit Raya adalah pilihan pas, walau konsekuensinya penumpang harus berdesak-desakan ketika hendak turun dan naik ke kapal, ditambah lagi konsekuensi supaya pasrah berehat di lorong-lorong kapal apabila tidak kebagian tempat tidur. Bagi mereka yang punya uang lebih, membeli tiket untuk kelas I dan II atau menyewa kamar ABK adalah cara yang terbaik supaya bisa rehat dengan nyaman selama 18 jam diatas kapal untuk pelayaran dari Tarempa ke Kijang. Namun tentu saja jumlah kelas I dan II sangat terbatas, jadi walaupun anda anda adalah seseorang dengan uang yang cukup banyak belum tentu dapat menikmati fasilitas ini.

Bagi masyarakat Anambas yang tinggal di pulau Jemaja dan sekitarnya dituntut kesabaran dan keikhlasan yang extra, sebab di wilayah ini Bukit Raya tidak bisa merapat seperti halnya di Tarempa, sehingga para calon penumpang harus menggunakan perahu bermotor/ pompong untuk bisa mencapai KM. Bukit Raya yang berlabuh di tengah laut.

Kenyataan lain dari Bukit Raya yang menjadi primadona itu adalah karena kapal tersebut kadang-kadang tidak dapat beroperasi karena alasan portstay, disaat justru warga sangat membutuhkannya, misalnya seperti pada bulan puasa atau musim liburan. Kalau sudah begini mobilitas masyarakat dan pergerakan ekonomi tentu akan terganggu.

Beberapa tahun lalu sempat ada kapal sejenis, KM Lauser yang beroperasi atas subsidi dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, sehingga frekuensi kapal penumpang yang malayari masyarakat tiga kabupaten di Kepri itu (Bintan, Anambas, dan Natuna) menjadi satu kali dalam 1 minggu, sayangnya saat ini subsidi itu sudah dihentikan. Padahal masyarakat sangat membutuhkannya terutama dimusim Utara seperti sekarang ini.

Mudah-mudahan kedepan para pemangku kebijakan publik dinegeri ini dapat lebih memikirkan transportasi alternatif di daerah perbatasan seperti di Anambas ini. Semoga....

5 komentar:

  1. pakai jet tempur jok wk,he..slm kenal wk

    BalasHapus
  2. super sekali...ternyata masih banyak daerah yang saya belum kenal
    salam kenal :D

    BalasHapus
  3. kalau dari tg Pinang ke tarempa, ongkosnya brapa ya?

    BalasHapus
  4. salam.... ingin tau jadual ke letung jemaja pada bulan disember 2013 bila yek? dan no telephon konter jual tiket kapal bukitraya.. saya nak menempah tempat rehat kelas 1. t.kasih...

    BalasHapus
  5. jadwal pemberangkatan surabaya-pontianak akhir desember tolong di informasikan

    BalasHapus