Forum Komunikasi Intelektual Muda Kepulauan Anambas (FORKOM IMAKA) pada Sabtu 27 Maret lalu menyelenggarakan seminar pendidikan bertajuk "Kuliah Itu Ngga' Susah - Kupas Tuntas Srategi dan Persiapan Menembus Perguruan Tinggi". Acara yang diselenggarakan di gedung BPMS Tarempa itu berlangsung lancar dengan dihadiri oleh sekitar 250 peserta.
Seminar yang digagas organisasi alumni mahasiswa Anambas itu menghadirkan tiga orang pembicara inti, yaitu Prof. Bahtiar Abbas (Guru Besar Univ. Bina Nusantara Jakarta), Abbas yang juga berasal dari pulau Ujung, kabupaten Kepulauan Anambas itu berhasil memainkan emosi para peserta yang sebagian besar adalah siswa SMA sederajat, ia dengan dibantu perangkat audio visual menceritakan perjuangan beratnya sebagai seorang anak pulau yang miskin namun karena kerja keras, keihklasan dan dukungan yang luar biasa dari orang tua berhasil menamatkan pendidikan di Jawa dan Amerika. Guru besar yang low profile itu lebih lanjut di daulat panitia untuk membahas tentang Prospek Lulusan Perguruan Tinggi dalam Menembus dan Mencetak Pasar Kerja.
Sedang pembicara kedua adalah dari pihak pemerintah daerah, yang diwakili oleh Drs. Agus Baasyir (Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga), Baasyir menjelaskan tentang Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Mendorong Warga Anambas Menuju Perguruan Tinggi. Dan pembicara ketiga adalah seorang motivator Ir. Syarifuddin. Syarifudin yang mengangkat bahasan Kalau Bisa ke Universitas Kenapa Cuma Menganggur di Anambas tampil kocak dan memikat para siswa dan orang tua/ wali. Dengan canda Melayu-nya yang khas ia mencoba mendobrak pemikiran bahwa kuliah itu mahal dan tidak begitu penting.
Sedang sesi kedua dari Seminar tersebut diisi oleh masing2 alumni mahasiswa dari Pekanbaru, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
Inti dari seminar yang diselenggarakan FORKOM IMAKA itu sebenarnya adalah memotivasi calon lulusan SMA sedarajat dan orang tua siswa agar dengan segala daya memperhatikan pentingnya pendidikan tinggi bagi kemajuan bangsa khususnya kabupaten Kepulauan Anambas sebagai kabupaten yang baru terbentuk. Selain itu kehadiran pihak Pemda dharapkan dapat membuka jalan bagi warga kurang mampu agar tetap dapat melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.
Seminar yang digagas organisasi alumni mahasiswa Anambas itu menghadirkan tiga orang pembicara inti, yaitu Prof. Bahtiar Abbas (Guru Besar Univ. Bina Nusantara Jakarta), Abbas yang juga berasal dari pulau Ujung, kabupaten Kepulauan Anambas itu berhasil memainkan emosi para peserta yang sebagian besar adalah siswa SMA sederajat, ia dengan dibantu perangkat audio visual menceritakan perjuangan beratnya sebagai seorang anak pulau yang miskin namun karena kerja keras, keihklasan dan dukungan yang luar biasa dari orang tua berhasil menamatkan pendidikan di Jawa dan Amerika. Guru besar yang low profile itu lebih lanjut di daulat panitia untuk membahas tentang Prospek Lulusan Perguruan Tinggi dalam Menembus dan Mencetak Pasar Kerja.
Sedang pembicara kedua adalah dari pihak pemerintah daerah, yang diwakili oleh Drs. Agus Baasyir (Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga), Baasyir menjelaskan tentang Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Mendorong Warga Anambas Menuju Perguruan Tinggi. Dan pembicara ketiga adalah seorang motivator Ir. Syarifuddin. Syarifudin yang mengangkat bahasan Kalau Bisa ke Universitas Kenapa Cuma Menganggur di Anambas tampil kocak dan memikat para siswa dan orang tua/ wali. Dengan canda Melayu-nya yang khas ia mencoba mendobrak pemikiran bahwa kuliah itu mahal dan tidak begitu penting.
Sedang sesi kedua dari Seminar tersebut diisi oleh masing2 alumni mahasiswa dari Pekanbaru, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
Inti dari seminar yang diselenggarakan FORKOM IMAKA itu sebenarnya adalah memotivasi calon lulusan SMA sedarajat dan orang tua siswa agar dengan segala daya memperhatikan pentingnya pendidikan tinggi bagi kemajuan bangsa khususnya kabupaten Kepulauan Anambas sebagai kabupaten yang baru terbentuk. Selain itu kehadiran pihak Pemda dharapkan dapat membuka jalan bagi warga kurang mampu agar tetap dapat melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.
Alhamdulillah,
BalasHapusKeep fight..
mudah - mudahan maju terus pendidikan di kab. anambas
BalasHapus